BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan amanah bagi orang tua
dan anak memiliki hati yang masih suci dari berbagai pengaruh, dengan keadaan
yang sangat lemah ketika dilahirkan, maka sudah pasti tidak mungkin dapat hidup
terus jika tidak mendapat pertolongan dan
pemeliharaan dari orang tua atau lingkungan.
Sebagai orang tua yang bertanggung
jawab pasti menghendaki anaknya menjadi
orang yang berwatak baik dan berguna bagi masyarakat. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya
sungguh besar tidak cukup hanya dengan memberi makan, minum dan pakaian tetapi
orang tua wajib mendidik (memberikan pendidikan) kepada anaknya.
Pendidikan adalah pimpinan orang
dewasa terhadap anak dalam perkemabnaganya ke arah kedewasaan. Anak harus
dididik menjadi orang yang sanggup mengenal dan berbuat menurut kesusilaan.
Orang dewasa adalah orang yang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup,
norma-norma kesusilaan, keindahan, keagamaan, kebenaran, dan sebagainya dan
hidup sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma itu. (Ngalim Purwanto, 2007 :
19)
Memberikan pendidikan agama islam
kepada anaknya tidak cukup hanya dengan memasukan anak ke dalam lembaga
pendidikan tertentu, karena selain di sekolah anak juga harus mendapat
pendidikan agama dari keluarga.
Dalam pendidikan anak, kedua orangtua
merupakan sosok manusia yang pertama kali dikenal anak, yang karenanya perilaku
keduanya akan mewarnai proses perkembangan kepribadian anak selanjutnya,
sehingga factor keteladanan dari keduanya menjadi sangat diperlukan, karena apa
yang didengar, dilihat dan dirasakan anak di dalam berinteraksi dengan kedua orang tua akan sangat membekas
dalam memori anak.
Kesadaran orang tua terhadap
tanggung jawab dan peranannya sebagai pendidik yang pertama dan utama sangatlah mempengaruhi perkembangan
diri anak. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat juga merupakan
pangkal dari terbentuknya masyarakat.
Oleh karena itu keluarga merupakan wadah yang pertama dan fundamental
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
keberhasilan belajar anaknya perlu
adanya dorongan atau motivasi dari keluarga terutama orang tuanya sebagai
pendidik yang utama. Dalam makalah ini
akan membahas tentang kerjasama orang tua dan sekolah dalam psikologi
pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Orang Tua
Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam
menulis bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.[2]
Menurut Noer Aly orang tua adalah orang dewasa yang
memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada masa-masa awal
kehidupannya berada di tengah-tengah ibu dan ayahnya. Dari merekalah anak mulai mengenal
pendidikannya.[3]
Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
orang tua adalah orang tua kandung atau wali yang mempunyai tanggung jawab
dalam pendidikan anak. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan
berpangkal tolak pada kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan
mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud
bekal adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik
antara orang tua dan anak. Orang tua ibu dan ayah memegang peranan penting dan
amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya.
Seorang ayah, di samping memiliki kewajiban untuk mencari nafkah bagi
keluarganya, dia juga berkewajiban untuk mencari tambahan ilmu bagi dirinya
karena dengan ilmu-ilmu itu dia akan dapat membimbing dan mendidik diri sendiri
dan keluarga menjadi lebih baik.
Demikian halnya dengan seorang ibu, di samping memiliki kewajiban dan
pemeliharaan keluarga dia pun tetap memiliki kewajiban untuk mencari ilmu. Hal itu karena ibulah yang selalu dekat
dengan anak-anaknya.
Dengan demikian jelaslah bahwa orang tua memiliki
kedudukan dan tanggung jawab yang sangat besar terhadap anaknya, karena mereka
mempunyai tanggung jawab memberi nafkah, mendidik, mengasuh, serta memelihara
anaknya untuk mempersiapkan dan mewujudkan kebahagiaan hidup anak di masa
depan. Atau dengan kata lain bahwa orang
tua umumnya merasa bertanggung jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup
anak-anaknya, karena tidak diragukan lagi bahwa tanggung jawab pendidikan
secara mendasar terpikul pada orang tua.
B. Anak
Sebagaimana definisi anak secara umum, maka anak
merupakan sekelompok manusia yang belum dewasa yang masih dalam taraf perkembangan
dan pertumbuhan sehingga memerlukan bimbingan dan pembinaan dari orang dewasa.
Anak merupakan makhluk yang masih terus tumbuh dan
mengalami perkembangan, dan pertumbuhan serta perkembangan seorang anak tidak
lepas dari peran orang tuanya.
Menurut pendapat Hohn Amos Comenius sebagaimana
dikutip oleh M. Dalyono dalam bukunya Psikologi Pendidikan bahwa perkembangan
pribadi manusia ditinjau dari teknis umum penyelenggaraan pendidikan terdiri
atas 5 tahap, yaitu:
1.
Tahap enam tahun pertama: tahap perkembangan fungsi pengindraan yang
memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenal lingkungannya.
2.
Tahap enam tahun kedua: tahap
perkembangan ingatan dan imajinasi individu yang memungkinkan anak mulai mampu
menggunakan fungsi intelektual dalam usaha mengenal dan menganalisis
lingkungannya.
3.
Tahap enam tahun ketiga: tahap
perkembangan fungsi intelektual yang memungkinkan anak mulai mampu mengevaluasi
sifat-sifat serta menemukan hubungan antar variabel di dalam lingkungannya.
4.
Tahap enam tahun ke empat: tahap
perkembangan fungsi kemampuan berdikari, “self direction” dan “self
controle”.
5. Tahap kematangan
pribadi: tahap dimana intelek memimpin perkembangan pribadi dimana manusia
berkemampuan mengasihi Allah dan sesama manusia. [4]
Masa perkembangan intelektual pada masa anak
bersekolah (7 s.d 12 tahun). Beberapa
ciri pribadi anak masa ini antara lain:
a. Kritis dan
realistis
b. Banyak ingin
tahu dan suka belajar
c. Ada
perhatian terhadap hal-hal praktis dan konkret dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mulai timbul
minat terhadap bidang-bidang pelajaran tertentu.
e. Sampai umur
11 tahun anak suka minta bantuan kepada orang dewasa dalam menyelesaikan
tugas-tugas belajarnya.
f. Setelah umur
11 tahun anak mulai ingin bekerja sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas
belajar.
g. Mendambakan
angka-angka raport yang tinggi tanpa memikirkan tingkat prestasi belajarnya.
Adapun perlakuan pendidikan pada tahap perkembangan
psikologis anak pada tahap perkembangan intelektual ini di antaranya :
1) Memberi
latihan berpikir
2) Memberi
pengalaman langsung
3) Memberi
motivasi intrinsik agar anak mau belajar
secara otoaktif
4) Menggunakan
evaluasi sebagai sarana motivasi belajar.
Jadi orang tua sebagai pendidik harus memperhatikan
perkembangan pribadi anak sebagai dasar penentuan pendidikan yang sesuai dengan
periode atau tingkat usia kemampuan berfikir anak
C.
Peran Orang Tua dalam Perkembangan Psikologi Anak
Masa
balita seorang anak merupakan masa yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada masa emas ini otak mengalami perkembangan yang sangat
pesat dimana jaringan koneksi otak terbentuk dan aktif sehingga mampu menyerap
informasi maupun merespon stimulasi baru dengan kecepatan dua kali lebih cepat
dari orang dewasa. Karena itu peran orang tua dalam perkembangan psikologi anak
balita sangat penting karena akan mempengaruhi perkembangan anak di masa selanjutnya.
Pada masa penting ini anak membutuhkan pola asuh dan berbagai stimulasi yang
tepat yang akan menentukan tumbuh dan kembang anak termasuk perkembangan
tingkat kecerdasan anak itu sendiri. Setiap anak mempunyai kemampuan menyerap
informasi baru dan merespon stimulasi baru yang berbeda-beda, karena itulah
orang tua harus memahami psikologi anak dalam mengasuh dan mendidik dalam masa
pertumbuhannya agar anak dapat terarah dengan benar.
Komunikasi
yang baik dengan anak akan membantu perkembangan anak dan mengajari anak untuk
mengatasi maupun menghindari konflik. Pada usia balita anak dapat diberikan
informasi hubungan sebab akibat yang dasar sehingga membentuk pola berfikir
yang semakin rasional pada anak tersebut. Membangun kemandirian anak dalam melakukan
hal-hal tertentu juga harus dilatih sejak dini, seperti dalam tengkurap, duduk,
berjalan maupun makan yang pada akhirnya seorang anak akan bisa mandiri dan
percaya diri dengan apa yang dilakukan sendiri.
Peran
orang tua dalam perkembangan psikologi anak balita tidak hanya dengan
memberikan pelajaran dengan bahasa yang komunikatif namun lebih dari itu anak
akan lebih cepat melihat contoh perilaku dari orang tuanya. Oleh karena orang
tua harus berhati-hati dalam berperilaku sehari-hari apalagi saat di depan anak
karena semua itu akan terekam dan ditiru oleh anak.
Pada
usia balita karakter dan watak seorang anak mulai terbentuk dan akan berkembang
dengan pengaruh kondisi lingkungan dan pengalaman yang didapatkan dalam masa
perkembangannya itu. Oleh karena itu orang tua harus bijaksana dalam memberikan
pola asuh dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatif terhadap
pembentukan watak dan karakter anak. Memberikan teguran dengan cara yang baik
pada saat anak berbuat kesalahan sebaiknya dilakukan orang tua dengan
memberikan pengertian mengenai dampak dari tindakan yang dilakukan. Selain itu
memberikan pujian pada saat anak bertindak positif akan memberikan motivasi dan
percaya diri dalam diri anak sehingga dia akan lebih memahami bagaimana harus
bersikap nantinya. Peran orang tua dalam perkembangan psikologi anak balita
akan berubah seiring dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan psikologi anak.
D. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan
Hal ini dijelaskan dalam firman
Allah SWT.dalam surat At-Tahrim (ayat: 6)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (٦)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Sebagai pemimpin dalam keluarga orang tua harus
mendahulukan pendidikan dalam keluarganya agar tidak terjerumus kepada hal-hal
yang tidak baik. Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan pendidikan
anak-anaknya, di antaranya orang tua berperan sebagai
1.
Pendidik (edukator)
Pendidik dalam Islam yang pertama dan utama adalah
orang tua, yang bertanggung jawab terhadap anak didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, potensi kognitif
dan potensi psikomotor.[7]
2.
Pendorong (motivator)
Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk
melakukan sesuatu pekerjaan. Yang
bisa berasal dari dalam diri (intrinsik)
yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari, umumnya karena kesadaran akan
pentingnya sesuatu. Dan motivasi yang
berasal dari luar (ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar diri
(lingkungan), misalnya dari orang tua, guru, teman-teman dan anggota
masyarakat.[8]
Di sinilah orang tua berperan menumbuhkan motivasi
atau rangsangan dari luar yang kemudian mampu secara alamiah menumbuhkan
motivasi dari dalam diri anak tersebut.
3.
Fasilitator
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-lain. [9] Jadi orang
tua berkewajiban memenuhi fasilitas
belajar agar proses belajar berjalan dengan lancar.
4.
Pembimbing
Sebagai orang tua tidak hanya berkewajiban memberikan
fasilitas dan biaya sekolah saja. Tetapi
anak juga membutuhkan bimbingan dari orang tuanya.
Sekolah merupakan kegiatan yang berat dalam proses
belajar banyak dijumpai kesulitan, kadang-kadang anak mengalami lemah
semangat. Orang tua wajib memberikan
pengertian dan mendorongnya membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami
anak di sekolah. [10]
Oleh sebab itu orang tua harus mempunyai waktu dalam
mendampingi anak-anaknya. Pada saat
itulah anak diberi pengarahan dan nasehat agar lebih giat belajar.
E.
Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan
Orang tua bukan hanya menjadi bapak dan ibu bagi
anak-anaknya tetapi juga menjadi pendidik yang bertanggung jawab atas
pendidikan anak-anaknya. “The family is responsible for
preparing the young child to live in society for teaching the child the
language, the attitudes and some of the basic skills he or she will need”. [11]
Keluarga bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak
kecil untuk hidup di masyarakat untuk mengajari anak berbahasa, bersikap dan
beberapa kemampuan dasar yang dia laki-laki atau perempuan butuhkan”.
Menurut Zakiah Daradjat tanggung jawab pendidikan
Islam yang dibebankan orang tua sekurang-kurangnya adalah:
1.
Memelihara dan membesarkan
anak. Ini adalah bentuk yang paling
sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami
untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
2.
Melindungi dan menjamin kesamaan,
baik jasmaniah maupun rohaniah, dari berbagai gangguan penyakit dan dari
penyelewengan kehidupan dan tujuan hidup yang sesuai dengan falsafat hidup dan
agama yang dianutnya.
3.
Memberi pengajaran dalam arti yang
luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan
seluas dan setinggi mungkin yang akan dicapainya.
4. Membahagiakan
anak, baik dunia maupun akherat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.[12]
Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga memiliki
tanggung jawab terhadap anggota keluarganya.
Dalam hal ini orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan pendidikan,
sandang, pangan, papan dan kesehatan sehingga anak mampu untuk hidup sendiri.
من القو اعد التربوية المحمع عليهالدى
علماء الاجتماع والنفس والتر بية تقوية الصلة ما بين المربي والولد ليتم القفاعل
التربوي على احسن وجه ويكتمل التكوين العلمي والنفسي والحلقي على أنبل معنى!! ... [13]
Di antara prinsip pendidikan yang telah disepakati
para ahli ilmu sosial, ahli psikologi dan ilmu pendidikan adalah memperkuat
hubungan antara pendidik dengan anak, agar interaksi edukatif dapat terlaksana
dengan sebaik-baiknya. Pembentukan
intelektual, spiritual, dan moral dapat berjalan sesempurna mungkin.
Orang tua sebagai pendidik harus senantiasa menjalin
hubungan baik dengan anak agar tidak terdapat jurang pemisah dan jarak antara
anak dengan orang tua sebagai pendidik sehingga pendidikan dapat tercapai
dengan baik. Orang tua hendaknya mencari
cara-cara positif dalam menciptakan kecintaan anak, memperkuat hubungan,
mengadakan kerjasama antara mereka dan menumbuhkan kasih sayang mereka.
F. Kedudukan Psikologi Sekolah Dalam Ilmu
Psikologi
Psikologi
sekolah berada di bawah naungan psikologi pendidikan, dimana psikologi sekolah
berfokus pada pendidikan yang diberikan secara formal, yakni dimulai dari
tingkat Playgroup sampai ke SMA. Psikologi sekolah membahas hanya sebagian dari
psikologi pendidikan, dimana psikologi sekolah menekankan bagaimana cara anak
menerima pelajaran dengan lebih efektif, misalnya menyesuaikan kematangan fisik
anak dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan anak dalam memperkuat
informasi yang diterimanya selama masa sekolah.
G. Perbedaan Psikologi Sekolah Dan Psikologi
Pendidikan
Psikologi
sekolah merupakan profesi dengan area kerja yang lebih sempit jika dibandingkan
dengan Psikologi pendidikan. Biasanya psikolog yang bekerja di bidang
pendidikan dibedakan atas Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah. Peran
psikolog Sekolah lebih ditekankan sebagai ahli npsikolog sekolah (school
psychologist), ahli psikolog masyarakat (community psychologist), dan sebagai
guru bidang studi Psikologi Pendidikan. Terdapat penekanan fungsi peran
psikolog sekolah pada tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah itu
sendiri. Antara lain yaitu, melakukan diagnostik dalam arti luas,
pelaksanaan tes, melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua dan orang
lain yang mempengaruhipendidikan siswa; serta mempelajari data kumulatif
prestasi belajar siswa. Dan bila Psikolog sekolah ahli menerapkan profesi
psikologi sekolah, maka psikolog pendidikan kebanyakanbekerja di fakultas dalam
lingkungan universitas atau di lembaga penelitian seperti lembaga
pendidikan dan latihan (diklat). Dan lebih berfokus pada riset pendidikan dan
pengembanganmetode belajar yang meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.
H. Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan:
Sekolah
mempunyai fungsi transformatif, setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti
laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan
pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu, kurikulum harus
senantiasa mengalami pembaruan dan perubahan. Perubahan dari negara agraria menjadi
negara industri modern memerlukan orientasi baru bagi sekolah kejuruan
yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai dan juga sekolah-sekolah lain. Di
samping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
sekolah memegang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa
perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti
keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang
lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam
keutuhan bangsa[14]
I.
Peran Psikolog Sekolah :
- Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa.
- Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental.
- Menilai dan mengevaluasi berbagai masalah yang berkaitan sekolah dan aset anak dan remaja di sekolah yang ditugaskan.
- Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.Terlibat dalam pencegahan krisis dan layanan intervensi.
- Dapat melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat dan / atau dalam lingkungan universitas.
J.
Peran Psikolog Sekolah Dengan Siswa Untuk:
1.
Memberikan konseling, pengajaran, dan pendampingan bagi mereka
berjuang dengan masalah sosial, emosi, dan perilaku
2.
Meningkatkan prestasi dengan menilai hambatan belajar dan
menentukan strategi instruksional terbaik untuk meningkatkan pembelajaran
3.
Mempromosikan kesehatan dan ketahanan dengan memperkuat
komunikasi dan keterampilan sosial, pemecahan masalah, manajemen kemarahan,
self-regulasi, penentuan nasib sendiri, dan optimisme
4.
Meningkatkan pemahaman dan penerimaan beragam budaya dan
latar belakang
K. Peran Psikolog Sekolah Dengan
Siswa Dan Keluarganya Untuk:
1.
Konsultasi dengan orang tua untuk membantu dalam memahami
pembelajaran dan penyesuaian proses anak-anak.
2.
Mengajarkan keterampilan orangtua, strategi pemecahan
masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah
sehat.
3.
Mengidentifikasi dan alamat belajar dan masalah perilaku
yang mengganggu dengan keberhasilan sekolah
4.
Evaluasi kelayakan untuk layanan pendidikan khusus (dalam
sebuah tim multidisiplin)
5.
Dukungan siswa sosial, emosional, dan perilaku kesehatan
6.
Mengasuh, Mengajar,dan meningkatkan kolaborasi rumah-sekolah
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
Orang tua adalah orang tua kandung
atau wali yang mempunyai tanggung jawab dalam pendidikan anak. Orang tua
memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik harus senantiasa
memperhatikan perkembangan pribadi anak sebagai penentu dalam perlakuan
pendidikan yang sesuai dengan periode atau tingkat usia serta kemampuan
berfikir anak yang mana perkembangan pribadi manusia ditinjau dari
teknis umum penyelenggaraan pendidikan terdiri atas 5 tahap.
Masa balita seorang anak merupakan masa yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Komunikasi yang baik dengan anak
akan membantu perkembangan anak dan mengajari anak untuk mengatasi maupun
menghindari konflik. Peran orang tua dalam perkembangan psikologi anak balita
tidak hanya dengan memberikan pelajaran dengan bahasa yang komunikatif namun
lebih dari itu anak akan lebih cepat melihat contoh perilaku dari orang tuanya
Selain orang tua, sekolah juga
mempunyai peran penting bagi anak, Psikologi sekolah berada di bawah naungan psikologi
pendidikan, dimana psikologi sekolah berfokus pada pendidikan yang diberikan
secara formal, yakni dimulai dari tingkat Playgroup sampai ke SMA. Psikologi
sekolah membahas hanya sebagian dari psikologi pendidikan, dimana psikologi
sekolah menekankan bagaimana cara anak menerima pelajaran dengan lebih efektif,
misalnya menyesuaikan kematangan fisik anak dengan kegiatan-kegiatan yang dapat
dilakukan anak dalam memperkuat informasi yang diterimanya selama masa sekolah.
[1]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 995.
[2] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 35.
[3] Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam,
(Jakarta: Logos, 1999), hlm. 87.
[9] Slameto, Belajar dan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 63.
[11] Judith Rich Harris Robert M.
Liebert, The Child Development From Birth Throught Adolescence, (New
Jersey: Prentice Hall, 1984), hlm. 39.
[14]http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2082932-metode-metode-mengajar-di
sekolah/#ixzz1rXceophB
http://www.tuanguru.net/2011/11/fungsi-pendidikan.html.
Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
BalasHapusSITUS GAME KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
• AduQ
• BandarQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• FaceBook : @TaipanQQinfo
• WA :+62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
Come & Join Us!!